-->

Sabtu, 21 Desember 2013

TEORI HUMANISTIK



Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanism biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Tokoh pencetus aliran humanisme adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm daan Viktor Frankl.
  1. A.    Abraham Maslow
Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi.
Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia tumbuh di perpustakaan diantara buku-buku. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan Desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu Profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. Kemudian ia dianugerahkan gelar Humanist of the Year oleh Asosiasi Humanis Amerika pada tahun 1967.
Asumsi dan Prinsip Dasar Teori
Ahli-ahli teori humanistik menunjukkan bahwa (1) tingkah laku  individu pada mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, dan (2) individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan mereka seperti yang dikatakan oleh ahli teori tingkah laku, melainkan langsung dari dalam (internal), bebas memilih, dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri (self-actualization) atau memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia.
Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal:

Rabu, 07 Agustus 2013

KENAPA KITA SEMBAHYANG PAKAI BUNGA

Om Swastiastu,

Kelihatannya sangat sepele sekali, namun masih banyak dikalangan kita umat Hindu belum tahu maknanya sehingga sering menjadi pertanyaan. Dari seringnya muncul pertanyaan tersebutlah dapat ditarik satu kesimpulan bahwa masih banyak umat kita yang belum tahu walaupun mereka telah dari lama menggunakan "BUNGA" sebagai salah satu sarana persembahyangan. Dengan demikianlah saya tertarik untuk menulisnya disini, semoga saudara-saudara mendapatkan sekilas gambaran tentang makna bunga sebagai sarana upacara dan sekaligus sebagai sarana persembahyangan. Saya tahu sudah ada diantara saudara telah tahu dan faham tentang makna bunga, namun tulisan ini hanya bagi saudara yang masih memerlukan.

Berbicara tentang bunga dapat dimaknai dari berbagai sisi, antara lain;

MASIHKAH HUKUM KARMA PHALA BERLAKU DI JAMAN GLOBALISASI

Om Swastiastu,

Bila keyakinanmu hilang digerus oleh egoismu.
Bhaktimu kehadapan Tuhan dan terhadap leluhur akan sirna.
Cintamu sesama manusia akan semakin punah.
Kasihmu terhadap alam lingkungan semakin pudar.
Layar kesengsaraan dan layar neraka akan terpangpang lebar didepan matamu.

Setelah alam semesta ini tercipta lengkap dengan isinya, juga disertai dengan tatatertib dan peraturan bagi penghuninya guna tercapai keseimbangan hidup di alam ini, manusialah yang merupakan penerima mandat dari Sang Pencipta untuk mengolah, mengatur dan memanfaatkan alam ini demi tercapainya kedamaian dan kebahagiaan bersama termasuk kedamaian dan kebahagiaan bagi manusia itu sendiri. Hal ini dapat kita rasakan dan buktikan dengan di anugrahinya manusia itu kelibihan memiliki pikiran di bandingkan dengan makhluk lain ciptaanNya. Disamping itu manusia pula telah diberikan kitab petunjuk untuk mengatur, mengolah dan memanfaatkan alam ini, berupa kitab suci yang kata mereka bahwa kitab itu adalah wahyu dari Sang Pencipta sendiri. Sehingga isi dari kitab suci itu semestinya jangan sebatas dihafal, diomongkan, ditafsir untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan sekelompok saja, dan tidak juga untuk dipertentangkan digunakan sebagai alat menjelekan pihak lain, mengintervensi, dan mengkonversi.

Langkah terbaik adalah,

SIWARATRI

OM SWASTIASTU,
Siwaratri dan Penebusan Dosa
Banyak yang beranggapan bahwa Siwaratri adalah malam peleburan dosa, hal ini mungkin karena pemahaman yang kurang jelas tentang cerita sang lubdaka yang katanya adalah pembunuh namun terbebas dari dosa karena bergadang saat malam Siwaratri. Dalam ajaran Hindu tidak ada peleburan dosa, dosa adalah hasil perbuatan (karma) yang harus tetap ditebus oleh akibat (phala). Dalam Siwarati umat manusia berusaha menyadarkan diri sehingga terhindar dari papa (kegelapan pikiran dan jiwa) seperti yang tertuang dalam puja tri sandya "Om papo'ham papakarmaham papatma papasambhavah" yang pada akhirnya akan menghindarkan manusia dari segala perbuatan dosa.

Sehari sebelum Tilem sasih Kapitu atau yang sering di sebut prawaning tilem kapitu, umat hindu memperingati Hari Siwaratri. Jika di urut dari asal katanya, siwa itu dapat diartikan sebagai terang dan ratri itu dapat diarikan gelap. Jadi Siwaratri dapat diartkan bahwa

YADNYA SESA APA DAN BAGAIMANA ITU?

Om Swastiastu,
Dengan menghaturkan puja kehadapan Hyang Maha Kuasa, dan menyampaikan syalan bahagia kepada saudara para pembaca yang bijaksana, saya berkeinginan menulis tentang Yadnya Sesa ( mesaiban ), sebab upacara ini sering sekali muncul dalam pertanyaan umat dikala saya memberikan Dharma Wacana. Maka saya berkesimpulan bahwa Umat telah ada keinginan tau lebih banyak dan lebih mendalam tentang yadnya sesa tersebut. Yang tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan keragu-raguan dalam melaksanakannya.

Yadnya sesa itu tergolong NITYA KARMA artinya aktifitas agama sehari - hari dalam bentuk upacara sederhana. Yang sering menjadi pertanyaan adalah; Berapa jumlah bantennya? Dimana saja mebanten saiban? dan umat sering mendapatkan jawaban yang beraneka ragam. Untuk itulah saya sekarang ikut menyumbangkan pekiran semoga ada manfaatnya.

Yajna-sistasinah santo mucyante sarva-kilbisaih,
bhunjate te tv agham papa ye pancaty atman-karanat.

(BG. III. 13).

Artinya;

MENDEM ARI-ARI (NGUBUR ARI-ARI).

Om Swastiastu.
Kelanjutan dari tulisan saya tentang pendidikan pranatal yang lalu sekarang saya sambung dengan mendem ari-ari. Apa yang saya tulis disini bersumberkan kepada kitab/lontar Angatyaprana, mungkin para pembaca yang memiliki sumber lain akan mungkin menemui adanya kelainan dari apa yang saya tulis disini. Bila hal itu terjadi maka sepenuhnya saya serahkan kepada para pembaca untuk memilihnya sesuai dengan keinginan sendiri untuk digunakan sebagai landasan. Tulisan ini dibuat untuk membantu saudara kita yang belum menemui sumber yang pasti. Seba acara mendem ari-ari ini sangat penting, sebab ada kaitannya dengan ajaran Catur Sanak (sumber lontar Sundari gading). Semoga apa yang saya tulis ini dapat membantu saudara yang memerlukan.

I. PERSIAPAN SARANA;

JODOH DAN PERNIKAHAN

OM SWASTIASTU, OM AWIGNAMASTU NAMO SIWA YA.

Akhir-akhir ini telah terindikasi adanya ketidak tauan atau ketidak mengertian umat tentang jodoh dan pernikahan, sebab telah banyak terjadi pelanggaran bila dilihat dari hukum agama (Hindu), maupun dilihat dari hukum positif. Misalnya semakin banyak muncul gugatan perceraian, semakin banyak adanya kekerasan di dalam rumah tangga, persentasa yang cukup tinggi adalah nikah setelah hamil dan sebagainya. Semua permasalahan tersebut sudah merupakan tindakan pelanggaran. Disini tidak akan berbicara tentang siapa yang salah dan siapa yang benar, karena disini akan lebih fokus kepada munculnya kesadaran dari semua pihak. Sebab antara jodoh dan pernikahan itu merupakan hal yang amat penting untuk diketahui dan dipahami, karena kedua hal tersebut menyangkut masa depan keluarga dan secara sekup yang lebih luas mencakup masa depan bangsa dan negara.

Pada tulisan ini akan diuraikan tentang jodoh dan pernikahan dari persepektif ajaran Hindu (Bali), maka dari itulah reprensinya diambil dari sebuah lontar yang menulis tentang PITUDUH SANG PITARA SAAT UPACARA BALIGIA. Sebab hanya baru di dalam lontar itu ditemui uraian yang sangat dekat dengan jodoh itu sendiri, dan tidak terlepas dari kemungkinan ada juga dalam tulisan yang lainnya, namun saya belum menemuinya, mudah-mudahan nanti bila ditemui tulisan lain lagi tentang jodoh dan pernikahan disana kita akan tambahkan lagi. Untuk sementara ini, disini ditulis berdasarkan atas dasar sumber tadi. Sebab penjelasan seperti ini saya anggap sangat mendesak untuk diketahui oleh saudara-saudara kita.

I. JODOH:

HAMIL

HAMIL BAGAIMANA ITU?

Om Swastiastu, Om Awignamastu Namosiwaya.

Setelah jodoh dan perkawinan telah kita bahas disini, maka kurang lengkap rasanya bila tidak dilanjutkan dengan membahas kehamilan. Untuk membahas judul ini saya menggunakan 2 kepustakaan, yaitu : 

1. Lontar Semara reka
2. Lontar Angastyaprana

Mungkin banyak lagi kepustakaan yang memuat tentang kehamilan, namun saya baru lihat dua lontar ini. Kehamilan setelah kawin itu merupakan salah satu dari tujuan penting dari perkawinan, sebab perkawinan itu seperti yang telah diuraikan terdahulu merupakan pembentukan generasi penerus yang suputra. Maka sangat penting kita kerahui bersama tentang kehamilan dan prosesnya.

1. Proses kehamilan;

Selasa, 28 Mei 2013

Tindakan Berlebihan Saat Demam pada Anak


Seringkali orangtua cemas saat anak mengalami demam. Kecemasan itu menimbulkan tindakan yang berlebihan bukan hanya dilakukan orangtua tetapi juga oleh sebagian dokter. Padahal demam pada umumnya tidak berbahaya. Demam merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengatasi infeksinya.

Demam biasanya tidak mengindikasikan sesuatu yang serius. Demam  sebenarnya tak membahayakan dan bisa saja justru merupakan suatu pertanda yang baik-kondisi ini seringkali cara tubuh untuk melawan infeksi-dan tidak semua keadaan demam perlu diobati. Namun, demam tinggi bisa membuat anak tidak nyaman. Tetapi harus diwaspadai sebagai penyakit yang tidak ringan bila demam menimbulkan dehidrasi, kejang atau kesadaran menurun.

Demam pada umumnya disebabkan karena infeksi virus yang sebagian besar tidak memerlukan antibiotika dan tidak berbahaya kecuali disebabkan virus dengue penyebab Demam Berdarah. Seringkali terjadi overdiagnosis penyakit tifus padahal anak hanya mengalami infeksi virus biasa.

Seringkali tindakan panik dan tindakan berlebihan dilakukan oleh orangtua bahkan sebagian dokter saat menangani demam pada anak. Saat terjadi demam kadang orangtua masih khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Diobati sendiri, harus segera ke dokter atau harus segera cek darah. Dalam menyikapi tersebut, setiap orangtua dan setiap dokter berbeda. Ada yang meremehkan ada yang berlebihan. Sebagian orangtua, demam sedikit harus segera ke dokter.

Bahkan sebagian dokter juga kadang berlebihan, demam sebentar langsung diberi obat antibiotika dan langsung mengadviskan harus cek darah. Tidak semua keluhan demam harus diberikan obat antibiotika atau harus langsung cek laboratorium. Tindakan yang berlebihan seperti itu justru sering merugikan anak dibanding efek demam itu sendiri.

Demam lebih dari 72 jam